![](https://bidikin.net/wp-content/uploads/2021/12/IMG20200207181224-edited-scaled.jpg)
Tantangan adalah segala sesuatu yang dapat menghalangi dan membantu untuk maju. Ketika kita bicara tentang suatu tantangan dua hal yang berdeda ini akan muncul seketika. tindakan yang harus kita lakukan adalah degan cara menggunakan konsep filtrasi atau dikenal dengan istilah penyaringan. Mimpi adalah segala sesuatu yang direncanakan dengan menggunakan konsep kesenanagan,digemari atau mungkin ingin merubah yang telah pernah terjadi. Bicara tentang sebuah mimpi setiap orang mempunyai mimpi masing-masing begitu juga dengan diri ini. Sering kali diri ini mempunyai mimpi namun tidak semunya dapat terealisasikan. saya adalah alfarizi anak dari seorang petani (Aman Gusti) dan ibu rumah tangga (Isniati) dengan 4 saudara lainnya (Defri Roza,Rahmadial Saputra,Mustava Miko kamal dan Aldi Okta Rmadhan) dihidupkan dengan keluarga sederhana namun memiliki semngat yang tinggi dengan sebuah mimpi untuk merubah nasib keluarga melalui pendidikan.
Sebuah mimpi yang selalu mengugah hati untuk mengutarakannya ketika diri ini berkeinginan menjadi mahasiswa kedokteran namun lagi-lagi permasalahan mulai timul ketika orang-orang disekeliling saya kurang mendukung terhadap mimpi ini cemoohan,gunjingan bahkan sampai ke titik paling mematikan ketika teman-teman dekat saya langsung berkata “kamu,tidak cocok dan tidak pantas menjadi mahasiswa kedoktran”.Namun,lagi-lagi allah kuatkan diri ini untuk bertahan dan memilih pilihan hidup di salah satu jalur masuk perguruan tinggi (SNMPTN) memilih kedokteran dan ternyata allah hadiahkan jurusan yang tidak sesui keinginan saya saat itu yaitu jurusan matematika di universitas negri padang. Sempat diri ini jatuh sakit dan tak memiliki semangat hidup untuk melanjutkan jurusan matematika yang ada dalam hati saat itu adalah “ hanya jadi dokter”. Disaat titik ini lagi-lagi allah datangkan orang-orang yang peduli dan memberikan semangat untuk diri ini.
Seiring berjalannya waktu diri ini mencoba untuk yakin terhadap pilihan Alah swt dimana dengan segala kerendahan hati dan konsep ”allah tidak akan memberikan apa yang kita inginkan melainkan apa yang kita butuhkan”. Mulai dengan semangat yang baru diri ini mencoba meyakinkan diri ini dan bertahan walaupun sebenarya itu berat. Apalagi allah anugrahkan menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Disemester awal diri ini bergabung dengan salah satu keluarga baru yang tidak semua orang bergabung didalamnya namun memiliki nasib yang saya yang dikenal dengan Ikatan Mahasiswa Bidikimisi FMIPA UNP dari saat itu diri ini semakin semangat ternyata banyak orang yang hampir sama nasibnya dengan saya namun mereka semangat dan bahkan menjadi mahasiswa yang berprestasi baik bidang akademik maupun non akademik.
Saat itu mulailah merajut asa kembali dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kampus dan mencoba mengikuti perombaan tingkat falkutas. Saya mengikuti perlombaan pertama kali ketika bulan Desember BEM FMPA mengadakan FMIPA FAIR dan salah satu lomba disana adalah Debat Bahasa Indonesia dan Alhamdullillah saat itu saya dinobatkan menjadi peringkat pertama dalam perlombaan tersebut. Mulai saat itu diri ini berkeiniginan dan bermimpi ingin membanggakan orang tua dan kelurga saya menjadi mahasiswa berprestasi dengan aktif mengikuti perlomban dan organisasi. Disemester berikutnya diri ini mendapatkan penghargaan sebagai TOP 6 Debat Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Padang, Finalis Debat Kewarganegaraan UNNES, Harapan I Debat Ekonomi Nasional Universitas Negeri Padang, Duta FMIPA UNP, Uda Duta Fmia unp, Juara I Debat Mahasiswa Lokis UNP, Juara I Debat Bahasa Indonesia MURSAL FBS, Best Speaker Debat FMIPA FAIR, Delegasi UNP untuk MUSWIL I ILMMIPA, TOP 8 Debat Mahasiswa BIDIKMISI UIN SUSKA RIAU, Delegasi KKN Bersama di Sumatra Utara, Juara I Lkti Bahasa Indonesia Se-Wilayah X, Juara 2 Debat Balai Bahasa Sumatra Barat Dan Lain Sebagainya.
Selain aktif untuk mengikuti perombaan saya juga aktif dalam bidang organisasi seperti unit kegiatan kerohanian, Badan eksekutif mahasiswa,himpunan mahasiswa daerah,komunitas jendela prestasi,komunitas koma dan lain sebaginya. Saya juga aktif dalam pengembangan kemampuan manusia seperti ketika saya dikampus membaktikan dirisaya untuk meminotoring adik-adik kelas saya, ikut terlibat dalam kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial dan global. Semua yang saya dapatkan itu berkat pertolongan allah dan juga doa orang-orang disekeliling saya terutama ridho dari orang tua. Walaupun saya terlahir dari keluarga yang dibilang ekonomi rendah namun saya memiliki semangat yang lebih dibandingkan dengan orang lain. Ketika dulunya orang lain dapat memantu saya berubah kini saatnya saya membatu orang-orang disekeliling saya untuk berubah dan maju.
Hingga hari ini saya yakin bahwasaya sebuah mimpi itu berawal dari niat yang kuat,tantangan dan halangan,orang-orang yang selalu memotivasi dan tentunya melibatkan allah disetiap tindakan yang akan kita lalui. Segala sesuatu brawal dari niat,niat akan berubah menjadi kata-kata,kata-kata akan berubah menjadi suatu tindakan,tindakan apabila dibiasakan akan melahirkan subuah karakter,dan karakter akan menjadi sebuah takdir. Ketika kita hari ini hanya diam tanpa adanya suatu tindakan nyata untuk berubah mustahil rasanya kita dapat bangkit dan dan mampu mengejar mimpi kita. Mimpi bukan untuk ditunggu melainkan kitalah yang harus menejar sebuah mimpi untuk tercapainya sebuah keinginan. Terimakasih Bidikmisi yang telah memberika saya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memberikan kesempatan untuk bergabung bersama orang-orang hebat.
Saatnya mahasiswa bidikmisi bangkit untuk mengukur prestasi.
One thought on “Goresan Hati Sang Pemimpi Dari Pelosok Negeri “Gagal dan Kebangkitan””