![](https://bidikin.net/wp-content/uploads/2024/01/IMG-20240104-WA0057-1.jpg)
BIDIKIN.NET – Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Pandeglang kembali soroti hilangnya 15 badak di Taman Nasional Ujung Kulon ( TNUK ).
Agung Lodaya selaku kabid Hukum,HAM dan Lingkungan hidup menyampaikan bahwa masalah terkait hilangnya 15 badak di TNUK bukan masalah sepele mengingat badak cula satu sebagai lambang dan icon pandeglang.
” jangan anggap spele masalah ini karena ini berbicara identitas Pandeglang dan nasional” Ujar Agung Lodaya. 03/01/2024.
Menurut Agung lodaya bahwa terkait dugaan hilangnya 15 badak. Balai TNUK laah yang harus bertanggung jawab karena selama ini mereka yg di tugaskan untuk menjaga dan merawat TNUK.
” balai TNUK harus tanggung jawab penuh, tapi kita tau sejauh ini tidak ada klarifikasi atau bantahan dari TNUK terkait isu tersebut” katanya.
Selain itu Agung Lodaya yg biasa di sapa Mas AL menambahkan bawha TNUK sebagai kawasan konservasi itu gagal karena nyatanya pemerintah masih memberikan HGU kepada swasta untuk mengelola wisata.
” Di berikanya HGU terhadap swasta salah satunya di pulau peucang dan beberapa pulau di kawasan ujung kulon jelas mengancam keberlangsungan dan kenyamanan hewan dj sana terutama Badak karena badak dengan penciumannya yg tajam tidak senang dengan keberadaan manusia” tutupnya.
Author: Fauzy Fathurrohman